Fotografi
Fotografi,
sudah tidak asing lagi kata ini terdengar di telinga kita. Hampir di setiap
bidang fotografi ikut ambil bagian, berbeda dengan fotografi jaman dahulu kala
yang hanya identik dengan foto ukuran 3 x 4, foto pernikahan, foto jurnalistik,
dan foto keluarga para konglomerat. Kini fotografi telah merambah sampai ke
setiap sektor aktifitas manusia dengan berbagai kelebihan dan manfaatnya.
Iklan, film, dokumentasi, pre-wedding, wedding, dan berbagai jasa pemotretan
lainnya yang bisa kita temukan di studio foto yang semakin banyak. Teknik
pemotretan saat ini juga semakin berkembang, lihat saja berbagai macam foto
unik dan luar biasa dengan menggunakan teknik foto terbaru dan pasti dengan
dukungan peralatan foto yang semakin canggih dan beraneka ragam. Dalam tekhnik Fotografi terdapat jenis
foto Panning, Moving, dan Freezing. Ketiga teknik ini pada
dasarnya merupakan sarana untuk mengolah kemampuan fotografer dalam
operasionalisasi kamera, menentukan exposure, komposisi, serta mengasah
kepekaan terhadap subjek foto.
.
Freezing
Konsep foto freezing pada dasarnya
adalah usaha fotografer untuk 'mem-pause' sebuah adegan yang terjadi.
Dalam posisi 'pause', objek foto akan bisa dinikmati dengan seksama oleh
mata audiens. Inilah saat-saat istimewa yang tidak pernah bisa dilakukan oleh
mata: menghentikan sebuah gerakan. Dalam kondisi pergerakan yang cepat,
fotografer harus cekatan melihat momentum dan bersegera mengatur kecepatan
rananya. Prioritas memang ada pada Shutter Speed (SS), sedangkan aperture
dan ISO akan menyesuaikan. Anda tidak akan mendapatkan gambar yang 'freezed'
tanpa kecepatan tinggi dan jepretan berkali-kali. Freezing bisa
didapatkan dengan mengatur shutter speed (1/100 - keatas). Bisa juga
menggunakan alat bantu lampu tambahan, seperti flash atau external
lighting (terutama dalam konsep still photography)
Moving
Moving menitikberatkan pada kemampuan kita mengolah aperture
dan shutter speed. Racikan yang pas akan menghasilkan menghasilkan efek motion
blur yang dahsyat. Blurring bisa dilakukan dengan slow
speed dan aturan aperture sempit. Teknik ini bisa digunakan untuk
pemotretan siang maupun malam hari. kenapa butuh kecepatan lambat? karena kita
ingin menghasilkan efek gerakan (terutama dalam background atau foreground)
dalam foto yang akan kita hasilkan.
Panning
Panning adalah kombinasi SS dan gerakan
kamera. Tangan anda harus cekatan mengikuti gerak objek foto. Seperti dalam
freezing, kita perlu memotret secara simultan (continuous shooting)
untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Kamera harus bergerak menyesuaikan gerakan
objek foto. Panning dipakai untuk memberikan kesan gerakan (misalnya maju atau
mundur) dari objek tersebut. Diafragma lebar dibutuhkan untuk memberi ruang
bagi SS.