Standar Akuntansi Keuangan (SAK) digunakan untuk entitas yang
memiliki akuntabilitas publik yaitu entitas terdaftar atau dalam proses
pendaftaran di pasar modal atau entitas fidusia (yang menggunakan dana
masyarakat seperti asuransi, perbankan dan dana pensiun). Standar ini mengadopsi
IFRS mengingat Indonesia, melalui IAI, telah menetapkan untuk melakukan adopsi
penuh IFRS mulai tahun 2012. SAK disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(DSAK) yang dibentuk oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Pada tahun 1980-1990an harmonisasi
adalah kata yang sering disebut, namun pada tahun 1990 sampai saat ini di
kalangan profesi akuntan di dunia menggunakan istilah konvergensi. Konvergen
menurut IASB adalah the same word by word in English. Harmonisa akuntansi meliputi
:
1. standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan).
2. pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3. standar
audit
Beberapa pihak mengatakan bahwa
penentuan standar intenasionalisasi merupakan solusi yang terlalu sederhana
atas masalah yang rumit. Hal ini juga merupakan sebuah taktik beberapa KAP
besar yang menyediakan jasa akuntansi internasional untuk memperluas pasarnya.
Adopsi standar internasional akan menumbulkan standar yang berlebihan dan
dampaknya, perusahaan harus merespon tekanan nasional, politik, sosial dan
ekonomi yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan
internasional yang rumit dan berbiaya besar.
IASB (International Accounting Standards
Board) yang sebelumnya disebut IASC (International Federaton of Accountants)
merupakan badan swasta independen yang dibentuk tahun 1973 yang bertujuan untuk
mencapai keseragaman dalam penggunaan prinsip akuntansi yang dapat digunakan
untuk pelaporan keuangan di seluruh dunia. IASC menginginkan, agar standar
akuntansi seluruh anggotanya kovergen dengan IFRS (International Financial Reporting
Standard). IFRS
adalah suatu
upaya untuk memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka
panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keungan interim
perusahaan untuk periode-periode yang dimaksudkan dalam laporan keuangan
tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang : (1) menghasilkan
transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang
disajikan, (2) menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang
berdasarkan pada IFRS, dan (3) dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak
melebihi manfaat untuk para pengguna. Alasan IASB memilih penerapan konvergensi bukan harmonisasi,
karena pengaturan yang konvergen akan meningkatkan daya banding laporan
keuangan seluruh dunia serta tidak ada permasalahan time lags. Konvergensi standar
akuntansi merupakan istilah umum dalam IASB. Konvergensi standar akuntansi
internasional dan nasional mencakup penghapusan perbedaan secara bertahap yang
mencari solusi terbaik atas masalah-masalah akuntansi dan pelaporan. Apabila
telah diterapkan konvergensi tersebut, maka tidak ada lagi perbedaan-perbedaan
dalam akuntansi. Konvergensi IFRS 2012, IAI
menyatakan bahwa Indonesia akan menerapkan program konvergensi IFRS atau
Indonesian GAAP yang akan dikonvergensikan secara penuh pada tanggal 1 Januari
2012.
IAI
(Ikatan Akuntansi Indonesia) Menerapkan Konvergensi
Konvergensi standar akuntansi dapat
dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1. Harmonisasi, dengan membuat standar
sendiri yang tidak berkonflik dengan IFRS.
2. Adaptasi, dengan membuat standar sendiri yang
disesuaikan dengan IFRS.
3. Adopsi, dengan mengambil langsung dari IFRS.
Apabila adopsi penuh IFRS dilakukan, maka laporan keuangan
berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan
keuangan berdasarkan IFRS.
Manfaat adopsi penuh IFRS antara lain :
1. memudahkan
pemahaman atas laporan keuangan dengan menggunakan SAK yg dikenal secara
internasional.
2. meningkatkan
arus investasi global melalui transparasi.
3. menurunkan
biaya modal dengan membuka peluang fundraising melalui pasar modal global.
4. menciptakan
efisiensi laporan keuangan.
Strategi adopsi dilakukan dengan 2 cara
yaitu :
1. Bing
Bang Strategy, adopsi penuh dilakukan sekaligus tanpa masa transisi dan
biasanya strategi ini digunakan oleh negara-negara maju dan sebagian negara
berkembang seperti Afrika Selatan.
2. Gradual
Strategy, adopsi secara bertahap dengan masa transisi.
Sumber :
http://www.stiks-tarakanita.ac.id/files/Tarakanita%20News%20No.%202/Opini/39%20Standarisasi,%20harmonisasi%20dan%20konvergensi%20IFRS.pdf
http://teoriakuntansiinternasional.blogspot.co.id/p/iasc.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Standar_Akuntansi_Keuangan
https://marhendrahendra.wordpress.com/perkembangan-standar-akuntansi-keuangan-indonesia-menuju-international-financial-reporting-standards/