Koperasi merupakan badan usaha milik bersama yang
didirikan berdasarkan prinsip ekonomi kerakyatan dan atas asas kekeluargaan . Namun, seiring
berjalannya waktu koperasi yang sudah
berumur 15 tahun mengalami pasang-surut atau kemunduran. Kemunduran tersebut terjadi karena beberapa
faktor, diantaranya:
1. Kurangnya
partisipasi anggota – dimana masyarakat belum lebih mengerti tentang Koperasi, kurangnya pendidikan dan
pelatihan yang diberikan oleh pengurus kepada para anggota Koperasi yang
menjadi faktor utamanya, dan kegiatan Koperasi yang tidak berkembang membuat
sumber daya modal menjadi terbatas.
2. Sosialisasi
Koperasi – tingkat partisipasi anggota koperasi yang rendah diakibatkan
sosialisasi yang belum optimal, masyarakat belum tahu esensi dari koperasi itu
sendiri (baik dari permodalan dan kepemilikannya), dan mereka berhak mengawasi
kinerja pengurus.
3. Manajemen
– dimana Koperasi harus diarahkan pada orientasi strategi dan gerakan
Koperasi harus memiliki anggota yang
mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk
memanfaatkan peluang usaha.
4. Permodalan
– kurang berkembangnya Koperasi berkaitan dengan modal yang dimiliki.
Kendalanya karena kurangnya dukungan modal yang kuat dan bergantung pada modal
& sumber Koperasi itu sendiri.
5. Sumber
daya manusia – banyak anggota, pengurus dan pengelola Koperasi kurang mendukung
jalannya Koperasi. Pendirian Koperasi
didasarkan atas dorongan yang dipaksakan oleh Pemerintah. Pengurus yang
dipilih dalam rapat anggota seringkali berdasarkan status sosial. Pengelola
yang ditunjuk oleh pengurus seringkali diambil dari kalangan yang kurang
profesional dan bukan dari yang mempunyai mengalaman baik dari sisi akademik
& penerapan dalam wirausaha.
6. Kurangnya
kesadaran masyarakat – perkembangan Koperasi di Indonesia bukan dari kesadaran
masyarakat , tetapi muncul dari dukungan Pemerintah yang disosialisasikan
kebawah.
Secara
garis besar permasalah yang terjadi ada 2 yaitu masalah internal dan eksternal.
·
Masalah internal:
-
Kurangnya solidaritas anggota untuk
berkoperasi di lain pihak anggota
-
Modal usaha yang relatif kecil
-
Terbatasnya untuk tidak melakukan
usaha pemeliharaan fasilitas
-
Keuntungan yang didapat oleh para
anggota sedikit
-
Kegiatan yang belum memenuhi standar,
dimana data statistis kurang memenuhi kebutuhan
·
Masalah eksternal:
-
Kurangnya minat masyarakat untuk
melakukan simpan-pinjam, yang kemudian beralih ke Bank
-
Banyaknya pesaing dari badan usaha lain
yang bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh Koperasi
-
Tingkat harga yang selalu naik, sehingga
pendapatan penjualan merosot atau menciutkan usaha
-
Bunga simpanan yang relatif kecil,
sehingga masyarakat kurang tertarik
-
Tanggapan negatif dari masyarakat
mengenai Koperasi yang pernah gagal tanpa adanya tanggung-jawab kepada
masyarakat yang mengakibatkan kurangnya kepercayaan terhadap pengelolaan
Koperasi
Sumber: wikipedia/koperasi, wartawarga.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar