cursors

Text Select - Hello Kitty

Sabtu, 24 Oktober 2015

Tugas 4 : Perbandingan Nilai – Nilai Etika vs Teknik Akuntansi/Auditing


§ Nilai – Nilai Etika

-          Pengertian Nilai
Nilai menurut Djahiri, nilai (Value) adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori sehingga bermakna secara fungsional. Sedangkan Darajat, dkk memberikan pengertian bahwa nilai adalah suatu perangkat keyakinan ataupun perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak yang khusus kepada pola pemikiran perasaan, keterikatan, maupun perilaku. Menurut Thoha (1996 : 60) Nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berbeda dalam ruang lingkup sistem kepercayaan dalam mana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai suatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan. Dari beberapa pengertian tentang nilai di atas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah sesuatu yang abstrak yang berharga, bermakna dan menyangkut persoalan keyakinan terhadap yang dikehendaki, dan memberikan corak pada pola pikiran, perasaan, dan perilaku.
Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem yang merupakan salah satu wujud kebudayaan. Alport mengidentifikasikan 6 nilai – nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat yaitu : Nilai Teori, Nilai Ekonomi, Nilai Estetika, Nilai Sosial, Nilai Politik dan Nilai Religi. Max Scheler menyatakan bahwa nilai – nilai yang ada tidak sama tingginya dan luhurnya. Menurut nilai –nilai dapat dikelompokan dalam 4 tingkatan yaitu :

1.      Nilai Kenikmatan adalah nilai – nilai yang berkaitan dengan indra yang memunculkan rasa senang atau tidak enak.
2.      Nilai Kehidupan adalah nilai – nilai penting bagi kehidupan seperti jasmani, kesehatan dan kesejahteraan umum.
3.      Nilai Kejiwaan adalah nilai – nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan pengetahuan murni.
4.      Nilai Kerohanian adalah terdapatnya modalitas nilai dari yang suci.

Sementara itu, Notonagoro membedakan nilai menjadi 3 yaitu :
1.      Nilai Material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.
2.      Nilai Vital adalah segala sesuatu yang erguna bagi manusia ntuk mengadakan suatu aktivitas/kegiatan.
3.      Nilai Kerohanian adalah segala sesuatu yang bersifat rohani.

Nilai – Nilai Yang Diperhatikan antara lain :
1. Kejujuran (Honesty)
2. Integritas (Integrity)
3. Obyektifitas sesuai “independent judgment”
4. Kehati-hatian (Due Care)
5. Kompetensi (Competence)
6. Kerahasiaan (Confidentiality)
7. Komitmen untuk menempatkan kepentingan publik, klien, profesi, karyawan dan perusahaan  di  atas kepentingan pribadi.

-          Pengertian Etika
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).

Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata “etiket”, yaitu :
1.      Etiket (Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang) yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barang itu.
2.      Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.

-          Macam-macam Etika
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika (Keraf: 1991: 23), sebagai berikut:

1.      Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Da-pat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.

2.      Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.

Etika secara umum dapat dibagi menjadi etika umum yang berisi prinsip serta moral dasar dan etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus. Etika khusus ini masih dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial. Etika sosial dibagi menjadi:
(1) Sikap terhadap sesama
(2) Etika keluarga
(3) Etika profesi, mis: etika untuk pustakawan, arsiparis, dokumentalis, pialang informasi
(4) Etika politik
(5) Etika lingkungan hidup , serta
(6) Kritik ideologi Etika adalah filsafat atau pemikiran kritis rasional tentang ajaran moral sedangkan moral adalah ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, dan kewajiban. Etika selalu dikaitkan dengan moral serta harus dipahami perbedaan antara etika dengan moralitas.

Nilai Etika adalah nilai yang mempersoalkan bagaimana semestinya maunsia bertindak dengan mempertimbangkan tentang baik dan buruknya suatu tingkah laku manusia.

Nilai-nilai etika di dalam profesi akuntansi/auditing harus sangat dimiliki oleh para anggota karena semua perilaku sangat mencerminkan integritas dan kompetensi seorang anggota. Berikut adalah nilai – nilai etika dalam profesi akuntansi antara lain :
a.       Integritas
Adalah setiap tindakan dan kata-kata pelaku profesi menunjukan sikap transparansi, kejujuran dan konsisten.
b.      Kerjasama
Adalah mempunyai kemampuan untuk bekerja sendiri maupun dalam tim
c.       Inovasi
Adalah pelaku profesi mampu memberi nilai tambah pada pelanggan dan proses kerja dengan metode baru.
d.      Simplisitas
Adalah pelaku profesi mampu memberikan solusi pada setiap masalah yang timbul, dan masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana.

Pelaku profesi mampu memberikan solusi pada setiap masalah yang timbul, dan masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana.

§     Teknik Akuntansi/Auditing

Akuntansi sebagai suatu profesi yang dituntut untuk mengikuti perkembangan dunia yang semakin global. Secara umu auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil – hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

Teknik akuntansi (akuntansi techique) adalah aturan khusus yang diturunkan dari prinsip – prinsip akuntan yang menerangkan transaksi – transaksi dan kejadian – kejadian tertentu yang dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.

Jika ada pertanyaan mana yang lebih penting antara nilai etika atau teknik akuntansi/auditing? Maka jawabannya adalah nilai etika lebih penting dibandingkan teknik akuntansi/auditing, karena tanpa etika :
1.      Kepercayaan yang diperlukan dalam fiduciary relationship tidak dapat dipertahankan
2.      Hak akuntan akan terbatas
3.      Independensi makin berkurang

Teknik Akuntansi Sektor Publik terdiri atas :
a.       Budgetary Accounting (Akuntansi Anggaran)
Adalah bidang akuntansi yang menguraikan kegiatan keuangan untuk suatu jangka waktu tertentu yang dilengkapi dengan sistem penganalisaan dan pengawasannya.
b.      Commitment Accounting
Adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan. Akuntansi komitmen dapat digunakan bersama – sama denga akuntansi kas atau akuntansi akrual.
c.       Fund Accounting
Adalah sebuah konsep akuntansi dimana, aktiva dipisah – pisahkan berdasarkan masing – masing sumber dan peruntukkan dana. Karena dalam penyajian laporan keuangan, organisasi nirlaba harus mengidentifikasi kategori batasan pengguna dana yang dierikan oleh donor oleh karenanya, organisasi mengadopsi akuntansi dana.
d.      Cash Accounting
Adalah metode yang dibebankan dengan pendapatan tidak secara hati – hati disamakan dari bulan ke bulan. Beban tidak diakui sampai uang diayarkan walaupun beban pada bulan itu terjadi sama halnya dengan pendapatan, pendapatan tidak diakui sampai dengan uangnya diterima.
e.       Accrual Accounting
Adalah beban dan pendapatan secara hati – hati disamakan menyediakan informasi yang lebih handal dan terpercaya tentang seerapa besar suatu perusahaan mengeluarkan uang atau menerima uang dalam setiap bulannya.

Referensi :
http://ginacha.blogspot.co.id/2014/11/nilai-nilai-etika-vs-teknik.html
http://akuntansi-management.blogspot.co.id/2011/08/perilaku-etika-dalam-profesi-akuntansi.html
Gugup Kismono. 2001. Bisnis Pengantar, Cet 1. Yogyakarta : BPFE
http://yunibaktimaria.blogspot.co.id/2014/10/tugas-1-etika-profesi-akuntansi.html
http://hanz-rafid.blogspot.co.id/2014_11_01_archive.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar