§ Nilai – Nilai Etika
-
Pengertian Nilai
Nilai
menurut Djahiri, nilai (Value) adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat,
atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori sehingga
bermakna secara fungsional. Sedangkan Darajat, dkk memberikan pengertian bahwa
nilai adalah suatu perangkat keyakinan ataupun perasaan yang diyakini sebagai
suatu identitas yang memberikan corak yang khusus kepada pola pemikiran
perasaan, keterikatan, maupun perilaku. Menurut Thoha (1996 : 60) Nilai adalah
suatu tipe kepercayaan yang berbeda dalam ruang lingkup sistem kepercayaan
dalam mana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai
suatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan. Dari beberapa pengertian
tentang nilai di atas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah sesuatu yang abstrak
yang berharga, bermakna dan menyangkut persoalan keyakinan terhadap yang
dikehendaki, dan memberikan corak pada pola pikiran, perasaan, dan perilaku.
Nilai
bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku
manusia. Nilai sebagai suatu sistem yang merupakan salah satu wujud kebudayaan.
Alport mengidentifikasikan 6 nilai – nilai yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat yaitu : Nilai Teori, Nilai Ekonomi, Nilai Estetika, Nilai Sosial,
Nilai Politik dan Nilai Religi. Max Scheler menyatakan bahwa nilai – nilai yang
ada tidak sama tingginya dan luhurnya. Menurut nilai –nilai dapat dikelompokan
dalam 4 tingkatan yaitu :
1. Nilai
Kenikmatan adalah nilai – nilai yang berkaitan dengan indra yang memunculkan
rasa senang atau tidak enak.
2. Nilai
Kehidupan adalah nilai – nilai penting bagi kehidupan seperti jasmani,
kesehatan dan kesejahteraan umum.
3. Nilai
Kejiwaan adalah nilai – nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan
pengetahuan murni.
4. Nilai
Kerohanian adalah terdapatnya modalitas nilai dari yang suci.
Sementara itu,
Notonagoro membedakan nilai menjadi 3 yaitu :
1. Nilai
Material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.
2. Nilai
Vital adalah segala sesuatu yang erguna bagi manusia ntuk mengadakan suatu
aktivitas/kegiatan.
3. Nilai
Kerohanian adalah segala sesuatu yang bersifat rohani.
Nilai – Nilai Yang Diperhatikan antara lain :
1. Kejujuran (Honesty)
2. Integritas (Integrity)
3. Obyektifitas sesuai “independent judgment”
4. Kehati-hatian (Due Care)
5. Kompetensi (Competence)
6. Kerahasiaan (Confidentiality)
7. Komitmen untuk menempatkan kepentingan publik, klien,
profesi, karyawan dan perusahaan di atas kepentingan pribadi.
-
Pengertian Etika
Etika (Yunani Kuno: "ethikos",
berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan
bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi
studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. John of
Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis
(practical philosophy).
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur
etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan
kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan
pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia diberikan beberapa arti dari kata “etiket”, yaitu :
1. Etiket
(Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang)
yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barang itu.
2. Etiket
(Perancis) adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan
dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.
-
Macam-macam Etika
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang
menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan
berbicara moral (mores). Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan
menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara
kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya,
dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk di
dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat
dua macam etika (Keraf: 1991: 23), sebagai berikut:
1. Etika
Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis
dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh
setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika
deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai
nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan
realitas yang membudaya. Da-pat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan
nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi
tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
2. Etika
Normatif
Etika yang menetapkan berbagai
sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa
yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam
hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar
manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai
dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
Etika secara umum dapat dibagi
menjadi etika umum yang berisi prinsip serta moral dasar dan etika khusus atau
etika terapan yang berlaku khusus. Etika khusus ini masih dibagi lagi menjadi
etika individual dan etika sosial. Etika sosial dibagi menjadi:
(1) Sikap terhadap sesama
(2) Etika keluarga
(3) Etika profesi, mis: etika untuk
pustakawan, arsiparis, dokumentalis, pialang informasi
(4) Etika politik
(5) Etika lingkungan hidup , serta
(6) Kritik ideologi Etika adalah
filsafat atau pemikiran kritis rasional tentang ajaran moral sedangkan moral
adalah ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, dan kewajiban.
Etika selalu dikaitkan dengan moral serta harus dipahami perbedaan antara etika
dengan moralitas.
Nilai Etika adalah nilai yang
mempersoalkan bagaimana semestinya maunsia bertindak dengan mempertimbangkan
tentang baik dan buruknya suatu tingkah laku manusia.
Nilai-nilai etika di dalam profesi
akuntansi/auditing harus sangat dimiliki oleh para anggota karena semua
perilaku sangat mencerminkan integritas dan kompetensi seorang anggota. Berikut
adalah nilai – nilai etika dalam profesi akuntansi antara lain :
a. Integritas
Adalah
setiap tindakan dan kata-kata pelaku profesi menunjukan sikap transparansi,
kejujuran dan konsisten.
b. Kerjasama
Adalah
mempunyai kemampuan untuk bekerja sendiri maupun dalam tim
c. Inovasi
Adalah
pelaku profesi mampu memberi nilai tambah pada pelanggan dan proses kerja
dengan metode baru.
d. Simplisitas
Adalah
pelaku profesi mampu memberikan solusi pada setiap masalah yang timbul, dan
masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana.
Pelaku
profesi mampu memberikan solusi pada setiap masalah yang timbul, dan masalah
yang kompleks menjadi lebih sederhana.
§ Teknik Akuntansi/Auditing
Akuntansi sebagai suatu profesi yang
dituntut untuk mengikuti perkembangan dunia yang semakin global. Secara umu
auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai pernyataan tentang kejadian ekonomi, dengan tujuan
untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil – hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.
Teknik akuntansi (akuntansi techique)
adalah aturan khusus yang diturunkan dari prinsip – prinsip akuntan yang
menerangkan transaksi – transaksi dan kejadian – kejadian tertentu yang
dihadapi oleh entitas akuntansi tersebut.
Jika
ada pertanyaan mana yang lebih penting antara nilai etika atau teknik
akuntansi/auditing? Maka jawabannya adalah nilai etika lebih penting
dibandingkan teknik akuntansi/auditing, karena tanpa etika :
1. Kepercayaan
yang diperlukan dalam fiduciary relationship tidak dapat dipertahankan
2. Hak
akuntan akan terbatas
3. Independensi
makin berkurang
Teknik Akuntansi Sektor
Publik terdiri atas :
a. Budgetary
Accounting (Akuntansi Anggaran)
Adalah bidang akuntansi yang
menguraikan kegiatan keuangan untuk suatu jangka waktu tertentu yang dilengkapi
dengan sistem penganalisaan dan pengawasannya.
b. Commitment
Accounting
Adalah sistem akuntansi yang
mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan. Akuntansi komitmen
dapat digunakan bersama – sama denga akuntansi kas atau akuntansi akrual.
c. Fund
Accounting
Adalah sebuah konsep akuntansi
dimana, aktiva dipisah – pisahkan berdasarkan masing – masing sumber dan
peruntukkan dana. Karena dalam penyajian laporan keuangan, organisasi nirlaba
harus mengidentifikasi kategori batasan pengguna dana yang dierikan oleh donor
oleh karenanya, organisasi mengadopsi akuntansi dana.
d. Cash
Accounting
Adalah metode yang dibebankan
dengan pendapatan tidak secara hati – hati disamakan dari bulan ke bulan. Beban
tidak diakui sampai uang diayarkan walaupun beban pada bulan itu terjadi sama
halnya dengan pendapatan, pendapatan tidak diakui sampai dengan uangnya
diterima.
e. Accrual
Accounting
Adalah beban dan pendapatan secara
hati – hati disamakan menyediakan informasi yang lebih handal dan terpercaya
tentang seerapa besar suatu perusahaan mengeluarkan uang atau menerima uang
dalam setiap bulannya.
Referensi :
http://ginacha.blogspot.co.id/2014/11/nilai-nilai-etika-vs-teknik.html
http://akuntansi-management.blogspot.co.id/2011/08/perilaku-etika-dalam-profesi-akuntansi.html
Gugup Kismono. 2001. Bisnis
Pengantar, Cet 1. Yogyakarta : BPFE
http://yunibaktimaria.blogspot.co.id/2014/10/tugas-1-etika-profesi-akuntansi.html
http://hanz-rafid.blogspot.co.id/2014_11_01_archive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar