cursors

Text Select - Hello Kitty

Jumat, 20 November 2015

Tugas 7 : Krisis Dalam Profesi Akuntansi


Maraknya kecurangan di laporan keuangan, secara langsung maupun tidak langsung mengarah pada profesi akuntan. Sederetan kecurangan telah terjadi baik diluar maupun di Indonesia. Profesi akuntan saat ini tengah menghadapi sorotan tajam terlebih setelah adanya sejumlah skandal akuntansi yang dilakukan beberapa perusahaan dunia. Terungkapnya kasus manipulasi yang dilakukan perusahaan Enron merupakan pemicu terjadinya krisis dalam dunia profesi akuntan dan terungkapnya kasus-kasus manipulasi akuntansi lainnya seperti kasus worldCom, Xerox Corp, dan Merek Corp. Dan di Indonesia yaitu kasus Kimia Farma, PT Bank Lippo, dan ditambah lagi kasus penolakan laporan keuangan PT. Telkom oleh SEC, semakin menambah daftar panjang ketidak percayaan terhadap profesi akuntan.

Berikut contoh kasus dalam perusahaan :
No
Kasus/Perusahaan
Keterangan/Penjelasan
1.
PT. Kimia Farma, Tbk
Manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 Miliyar dan laporan tersebut diaudit oleh Hans Tuanakota dan Mustofa(HTM), tetapi Kementrian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersihnya mengandung unsure rekayasa, oleh sebab itu dilakukan audit ulang pada 3 Oktober 2002 ternyata laba bersih hanya sebesar Rp 99.56 Miliyar. Ada 2 hal kesalahan penyajian pada persediaan dan kesalahan penyajian pada penjualan.
Kesalahan penyajian pada persediaan timbul karena adanya nilai yang terdapat pada daftar harga persediaan digelembungkan.  Melalui direktur produksinya menerbitkan dua buah daftar harga persediaan pada tanggal 1 dan 3 February , dimana tanggal 3 February dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi PT.Kimia Farma, Tbk.
 Kesalahan ke dua penyajian pada penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan dengan tidak melakukan disampling oleh akuntan pada unit- unit.
 Selain itu juga tidak ditemukan adanya laporan kesalahan dalam penilaian persediaan barang dan jasa dan kesalahan pencatatan penjualan yang berakhir per 31 Desember 2001, yang diikuti adanya pemberitaan dalam harian Kompas bahwa Kementrian memutuskan penghentian proses divestasi saham pada PT.Kimia Farma, Tbk.
2.
PT. Bank Lippo
Telah terjadi perbedaan laporan keuangan Bank Lippo per 30 September 2002, antara yang dipublikasikan di media massa dan yang dilaporkan ke BEJ. Dalam laporan yang dipublikasikan melalui media cetak pada tanggal 28 November 2002 disebutkan total aktiva perusahaan sebesar Rp 24 triliun dengan laba bersih Rp 98 Miliar.Sedangkan dalam laporan ke BEJ tanggal 27 Desember 2002, total aktiva berkurang menjadi Rp 22,8 triliun dan rugi bersih (yang belum diaudit) menjadi Rp 1,3 triliun.
Dalam Press release bapepam , ternyata terdapat 3 versi laporan keuangan PT Bank Lippo Tbk per 30 september 200, dari 3 versi ini semuanya dinyatakan telah diaudit, yaitu:
1. Laporan Keuangan PT Bank Lippo Tbk per 30 September 2002 yang diiklankan di surat kabar pada tanggal 28 November 2002;
2. Laporan Keuangan PT Bank Lippo Tbk per 30 September 2002 yang disampaikan ke BEJ pada tanggal 27 Desember 2002;
3. Laporan Keuangan PT Bank Lippo Tbk per 30 September 2002 yang disampaikan oleh Akuntan Publik KAP Prasetio, Sarwoko &Sandjaja kepada Manajemen PT Bank Lippo Tbk pada tanggal 6 Januari 2003.
3.
PT. Telkom oleh SEC
 PT. Telkom berawal dari kesalahan interprestasi yang dilakukan oleh KAP Haryanto Sahari dan Rekan terhadap PT. Telkom, PT. Telkomsel, dan United States Securities and Exchange Commissions mengenai ketentuan standar audit Amerika.
Audit Telkomsel harus mengikuti standar audit Amerika dengan merujuk pada aturan SEC. Karena PT. Telkomsel membuka bursa di NYSE.
Aturan SEC yang harus dijalani adalah: 1) Filling 20-F yaitu Form laporan keuangan dan laporan manajemen dengan KAP yang terpercaya. 2) Kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah di audit oleh auditor independen secara berkala tiap tahun.
Karena waktunya sangat terbatas KAP EP meminta hasil audit yang dahulu pernah dilakukan oleh KAP Haryanto Sahari, tetapi KAP HS menolak untuk memberitahu hasil audit yang pernah dilakukannya.
Penolakan KAP Eddy Pianto oleh Thornton International sebagai Member Firm Agreement
KAP Eddy Pianto pada awalnya berhak melakukan pekerjaan audit atas nama Grant Thornton berdasarkan engagement letter yang telah ditandatangani sebelum tanggal withdrawal agreement
 tersebut.
4.
worldCom
Pada awal tahun 2000 perusahaan komunikasi tersebut sudah mulai mengalami kemerosotan yang disebabkan oleh dot-com buble. Pendapatan mengalami penurunan dan utang semakin banyak. Nilai saham juga terus mengalami penurunan. Melihat kondisi tersebut Bernard Ebbers sebagai CEO, Scott Sullivan sebagai CFO dan David Myers sebagai auditor senior memutuskan mengambil langkah keluar dengan cara mengubah laporan keuangan. Ada dua cara yang mereka tempuh. Yang pertama, mereka membukukan ‘line cost‘ sebagai pemasukan, padahal pada kenyataannya merupakan pengeluaran. Dan yang kedua, mereka meningkatkan pendapatan dengan entri akun palsu yang ditulis sebagai “akun pendapatan perusahaan yang tidak teralokasi”.
Pada masa itu WorldCom menggunakan jasa perusahaan Arthur Endersen sebagai Auditor Eksternal Independen. Chyntia bersama beberapa rekannya membentuk sebuah tim kecil untuk melakukan investigasi . Chyntia yang menjabat sebagai Vice President dalam divisi tersebut, mereka mengaudit pada malam hari secara sembunyi-sembunyi. Pada bulan Mei mereka berhasil menemukan sebuah lubang keuangan perusahaan mereka.
Pada tanggal 24 Juni komite audit meminta Sullivian dan Myers untuk mengundurkan diri. Myers mengundurkan diri namun Sullivian enggan menugundurkan diri sehingga harus di pecat. Pada hari berikutnya  WorldCom mengungumkan keadaan keungan mereka keluar. Akhirnya dunia tahu kalau perusahaan ini memalsukan pendapatannya sebesar 3,8 miliar dolar US dan kemudian perusahaan WoldCom menyatakan dirinya pailit. Kebangkrutan WorldCom merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika dengan nilai asetnya sebesar 103,9 miliar dolar US.


Referensi :
http://nukepermatasari.blogspot.co.id/2015/01/kasus-manipulasi-laporan-keuangan-pt.html
https://prezi.com/v3kzhvecgxix/kasus-pelanggaran-etika-bisnis/
http://www.google.com/url?url=http://www.telkom.co.id/komite-audit.html
http://www.google.com/url?url=http://www.telkom.co.id/komite-audit.html
http://www.computesa.com/blog/2012/05/worldcom-kebangkrutan-besar-yang-penuh-skandal/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar