Maraknya kecurangan di laporan keuangan, secara langsung
maupun tidak langsung mengarah pada profesi akuntan. Sederetan kecurangan telah
terjadi baik diluar maupun di Indonesia. Profesi akuntan saat ini tengah
menghadapi sorotan tajam terlebih setelah adanya sejumlah skandal akuntansi
yang dilakukan beberapa perusahaan dunia. Terungkapnya kasus manipulasi yang
dilakukan perusahaan Enron merupakan pemicu terjadinya krisis dalam dunia
profesi akuntan dan terungkapnya kasus-kasus manipulasi akuntansi lainnya
seperti kasus worldCom, Xerox Corp, dan Merek Corp. Dan di Indonesia yaitu
kasus Kimia Farma, PT Bank Lippo, dan ditambah lagi kasus penolakan laporan
keuangan PT. Telkom oleh SEC, semakin menambah daftar panjang ketidak percayaan
terhadap profesi akuntan.
Berikut contoh kasus dalam perusahaan :
No
|
Kasus/Perusahaan
|
Keterangan/Penjelasan
|
1.
|
PT. Kimia Farma, Tbk
|
Manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih
sebesar Rp 132 Miliyar dan laporan tersebut diaudit oleh Hans Tuanakota dan
Mustofa(HTM), tetapi Kementrian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersihnya
mengandung unsure rekayasa, oleh sebab itu dilakukan audit ulang pada 3
Oktober 2002 ternyata laba bersih hanya sebesar Rp 99.56 Miliyar. Ada 2 hal
kesalahan penyajian pada persediaan dan kesalahan penyajian pada penjualan.
Kesalahan penyajian pada persediaan timbul karena
adanya nilai yang terdapat pada daftar harga persediaan digelembungkan. Melalui direktur produksinya menerbitkan
dua buah daftar harga persediaan pada tanggal 1 dan 3 February , dimana
tanggal 3 February dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi
PT.Kimia Farma, Tbk.
Kesalahan ke
dua penyajian pada penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas
penjualan dengan tidak melakukan disampling oleh akuntan pada unit- unit.
Selain itu juga tidak ditemukan adanya
laporan kesalahan dalam penilaian persediaan barang dan jasa dan kesalahan
pencatatan penjualan yang berakhir per 31 Desember 2001, yang diikuti adanya
pemberitaan dalam harian Kompas bahwa Kementrian memutuskan penghentian proses
divestasi saham pada PT.Kimia Farma, Tbk.
|
2.
|
PT. Bank Lippo
|
Telah terjadi perbedaan laporan keuangan Bank Lippo
per 30 September 2002, antara yang dipublikasikan di media massa dan yang
dilaporkan ke BEJ. Dalam laporan yang dipublikasikan melalui media cetak pada
tanggal 28 November 2002 disebutkan total aktiva perusahaan sebesar Rp 24
triliun dengan laba bersih Rp 98 Miliar.Sedangkan dalam laporan ke BEJ
tanggal 27 Desember 2002, total aktiva berkurang menjadi Rp 22,8 triliun dan
rugi bersih (yang belum diaudit) menjadi Rp 1,3 triliun.
Dalam Press release bapepam , ternyata terdapat 3
versi laporan keuangan PT Bank Lippo Tbk per 30 september 200, dari 3 versi
ini semuanya dinyatakan telah diaudit, yaitu:
1. Laporan Keuangan PT Bank Lippo Tbk per 30
September 2002 yang diiklankan di surat kabar pada tanggal 28 November 2002;
2. Laporan Keuangan PT Bank Lippo Tbk per 30
September 2002 yang disampaikan ke BEJ pada tanggal 27 Desember 2002;
3. Laporan Keuangan PT Bank Lippo
Tbk per 30 September 2002 yang disampaikan oleh Akuntan Publik KAP Prasetio,
Sarwoko &Sandjaja kepada Manajemen PT Bank Lippo Tbk pada tanggal 6
Januari 2003.
|
3.
|
PT. Telkom oleh SEC
|
PT. Telkom
berawal dari kesalahan interprestasi yang dilakukan oleh KAP Haryanto Sahari
dan Rekan terhadap PT. Telkom, PT. Telkomsel, dan United States Securities
and Exchange Commissions mengenai ketentuan standar audit Amerika.
Audit Telkomsel harus mengikuti standar audit
Amerika dengan merujuk pada aturan SEC. Karena PT. Telkomsel membuka bursa di
NYSE.
Aturan SEC yang harus dijalani adalah: 1) Filling
20-F yaitu Form laporan keuangan dan laporan manajemen dengan KAP yang
terpercaya. 2) Kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah di
audit oleh auditor independen secara berkala tiap tahun.
Karena waktunya sangat terbatas KAP EP meminta
hasil audit yang dahulu pernah dilakukan oleh KAP Haryanto Sahari, tetapi KAP
HS menolak untuk memberitahu hasil audit yang pernah dilakukannya.
Penolakan KAP Eddy Pianto oleh Thornton
International sebagai Member Firm Agreement
KAP Eddy Pianto pada awalnya berhak melakukan
pekerjaan audit atas nama Grant Thornton berdasarkan engagement letter yang
telah ditandatangani sebelum tanggal withdrawal agreement
tersebut.
|
4.
|
worldCom
|
Pada awal tahun 2000
perusahaan komunikasi tersebut sudah mulai mengalami kemerosotan yang
disebabkan oleh dot-com buble. Pendapatan mengalami penurunan dan utang
semakin banyak. Nilai saham juga terus mengalami penurunan. Melihat kondisi
tersebut Bernard Ebbers sebagai CEO, Scott Sullivan sebagai CFO dan David
Myers sebagai auditor senior memutuskan mengambil langkah keluar dengan cara
mengubah laporan keuangan. Ada dua cara yang mereka tempuh. Yang pertama,
mereka membukukan ‘line cost‘ sebagai pemasukan, padahal pada kenyataannya
merupakan pengeluaran. Dan yang kedua, mereka meningkatkan pendapatan dengan
entri akun palsu yang ditulis sebagai “akun pendapatan perusahaan yang tidak
teralokasi”.
Pada masa itu
WorldCom menggunakan jasa perusahaan Arthur Endersen sebagai Auditor
Eksternal Independen. Chyntia bersama beberapa rekannya membentuk sebuah tim
kecil untuk melakukan investigasi . Chyntia yang menjabat sebagai Vice
President dalam divisi tersebut, mereka mengaudit pada malam hari secara
sembunyi-sembunyi. Pada bulan Mei mereka berhasil menemukan sebuah lubang
keuangan perusahaan mereka.
Pada tanggal 24 Juni
komite audit meminta Sullivian dan Myers untuk mengundurkan diri. Myers
mengundurkan diri namun Sullivian enggan menugundurkan diri sehingga harus di
pecat. Pada hari berikutnya WorldCom
mengungumkan keadaan keungan mereka keluar. Akhirnya dunia tahu kalau
perusahaan ini memalsukan pendapatannya sebesar 3,8 miliar dolar US dan
kemudian perusahaan WoldCom menyatakan dirinya pailit. Kebangkrutan WorldCom
merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika dengan nilai asetnya
sebesar 103,9 miliar dolar US.
|
Referensi :
http://nukepermatasari.blogspot.co.id/2015/01/kasus-manipulasi-laporan-keuangan-pt.html
https://prezi.com/v3kzhvecgxix/kasus-pelanggaran-etika-bisnis/
http://www.google.com/url?url=http://www.telkom.co.id/komite-audit.html
http://www.google.com/url?url=http://www.telkom.co.id/komite-audit.html
http://www.computesa.com/blog/2012/05/worldcom-kebangkrutan-besar-yang-penuh-skandal/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar