cursors

Text Select - Hello Kitty

Kamis, 30 April 2015

Materi 6 : AFFIRMATIVE & NEGATIVE AGREMENT, NEGATION, COMMANDS


A.    Affirmative Agreement
When indicating that one person pr thing does something and then adding that another does the same. Use the word so or too. To avoid needless repetition of words from the affirmative statement, use the conjunction and followed by a simple statement using so or too. The order of this statement will depend on whether so or too is used.
           
1.      When a form of the verb be is used in the main clause, the same tense of the verb be is used in the simple statement that follows.
Pattern :
*Affirmative statement (be) + and + [ S + verb (be) + too]
                                                           [ so + verb (be) + S ]
Example :
I am happy. You are happy
-          I am happy and you are too.
-          I am happy and so are you.

2.      When a compound verb (auxiliary + verb), for example, will go, should do, has done, have written, must examine, etc. occurs in the main clause, the auxiliary of the main verb is used in the simple statement, and the subject and verb must agree.
Pattern :
* Affirmative statement + and + [S+ auxiliary verb only + too]
  (auxiliary verb)                       [So + auxiliary verb only + S]

Example :
They will work in the lab tomorrow. You will work in the lab tomorrow.
 - They will work in the lab tomorrow and you will too
 - They will work in the lab tomorrow and so will you

3.      When any verb except be appears without any auxiliaries in the main clause, the auxiliary do, does, or did is used in simple statement. The subject and verb must agree and the tense must be the same.
Pattern :
*Affirmative statement + and +[ S + (do, does, did) + too]
  (single verb except ”to be”)    [So + (do, does, did) + S]

Example :
We goes to that school. My brother goes to school
- We go to school, and my brother does too.
- We go to school, and so does my brother.

B.     Negative Agreement
Either and Neither function in simple statements much like so and too in affirmative sentences. However, either and neither are used to indicate negative agreement. The same rules for auxiliaries, be and do, does, or did apply.
Pattern :
*Negative statement + and +[S + negative auxiliary or “to be” + either]
                                              [Neither + positive auxiliary or “to be” + S]
Example :
1.
I didn’t see Mary this morning. John didn’t see Mary this morning.
  - I didn’t see Mary this morning and John didn’t either
 - I didn’t see Mary this morning and neither did John
              
2. She hasn’t seen the movie yet. I haven’t seen the movie yet.
 - She hasn’t seen the movie yet and I haven’t either
 - She hasn’t seen the movie yet and neither have I

C.     Negation
To make a sentence negative, add the negative particle not after the auxiliary or verb be. If there is no auxiliary or be, add the appropriate form of do, does, or did and place in word not after that.
Example :
John is rich                              John is not rich
Mark has seen Bill                   Mark has not seen Bill

The following examples contain no auxiliary and thus use do, does, or did.
Example :               
Marvin likes spinach   Marvin does not like spinach
They went to class      They did not go to class

D.    Hardly, barely, rarely, seldom, etc.
Remember that in an English sentence it is usually incorrect to have two negatives   together. This is called a double negative and is not acceptable in standard English. The following words have a negative meaning and, thus, must be used with a positive verb.
Pattern :
Hardly                                     almost nothing
Barely              mean                            or
Scarcely                                   almost not at all
Rarely 
Seldom            mean                almost never
Hardly ever

Example :
1.      She scarcely remembers the accident (she almost doesn’t remember the accident).
2.      We seldom see phone of these animals (we almost never see photos of these animals).

E.     Commands
A command is an imperative statement. One person orders another to do something. It can be preceded by please. The understood subject is you. Use the simple form of the
verb.
Example :
Close the door                         leave the room
Please turn off the light          Open your book


*Negative commands: A negative command is formed by adding the word don’t before the verb.
Example :
Don’t close the door
Please don’t turn off the light

Indirect commands: Usually the verbs order, ask, tell, or say are used to indicate an indirect command. They are followed by the infinitive (to + verb).
Example :
Jack asked Jill to turn off the light.
The policeman ordered the suspect to be quite.

*Negative Indirect commands: to make an indirect command negative, add the particle not before the infinitive.
Pattern :
                        Subject + verb + complement + not + (verb in infinitive)

Example :
The teacher told Christopher not to open the window
Please tell Jeime not to leave the room

Sumber :
http://bahasainggrisonandNegativeAgreement013/04/elliptical-constructions.html
http://elsadenovia.blogspot.com/2014/05/affirmative-agreement-and-negative.html

Tugas 2 : MEKANISME PENGAJUAN PENGURANGAN PAJAK

Artikel :
Masing-masing negara yang dikaji memiliki mekanisme yang bervariasi dalam proses pengajuan klaim pengurangan pajak (tax deduction). Namun, ada dua persamaan yang berlaku di hampir semua negara. Negara-negara yang dikaji umumnya memberlakukan bukti tertulis yang diberikan oleh organisasi nirlaba penerima sumbangan sebagai bukti untuk mengajukan klaim pengurangan pajak. Selain itu, klaim pengurangan pajak umumnya dilakukan di akhir tahun pajak.
Di Afrika Selatan, misalnya, penyumbang individu maupun perusahaan yang memberikan sumbangan kepada organisasi nirlaba akan mendapatkan kuitansi tertanggal pemberian sumbangan. Kuitansi ini dianggap sebagai bukti sah yang harus dilampirkan pada saat pengajuan pengurangan pajak. Pengurangan pajak dapat dilakukan dalam bentuk tax rebate yang diperhitungkan di akhir tahun dengan melampirkan kuitansi tertanggal formal yang dikeluarkan oleh lembaga penerima.
Mekanisme yang sama juga berlaku di Banglades dan India. Di Banglades, donatur yang memberikan sumbangan akan mendapatkan kuitansi tertulis dari organisasi penerima. Kuitansi ini nantinya bisa digunakan sebagai lampiran untuk mendapatkan keuntungan pajak dari pemerintah. Sementara ketentuan perpajakan di India menyebutkan bahwa semua sumbangan kepada organisasi nirlaba atau karitas tertentu harus diperinci dan bukti sumbangan (kuitansi atau sertifikat) harus dilampirkan ketika mengajukan pengurangan pajak.

Kesimpulan :
Menurut saya, masing – masing negara sudah mulai memiliki mekanisme pengajuan pengurangan pajak. Dimana, negara – negara tersebut memberlakukan bukti tertulis dan klaim pengurangan pajak yang dilakukan pada akhir tahun.  Berikut pengajuan pengurangan pajak di beberapa negara seperti Banglades, India dan Afrika Selatan sudah berjalan dengan baik. Penyumbang dari kalangan perusahaan dan individu sudah ikut berpartisipasi untuk memberikan sumbangan kepada organisasi dengan mendapatkan kuitansi. Kuitansi tersebut nantinya akan digunakan sebagai lampiran untuk keuntungan pajak dari pemerintah.

Sumber : http://keuanganlsm.com/mekanisme-pengajuan-pengurangan-pajak/

Senin, 20 April 2015

Tugas 1 : INDONESIA BERLAKUKAN STANDAR KONVERGENSI AKUNTANSI IFRS 2012

Indonesia akan memberlakukan standar akuntasi keuangan dengan menggunakan standar akuntansi internasional (Konvergensi International Financial Reporting Standard – IFRS) mulai awal 2012.

“Penerapan konvergensi IFRS dimungkinkan sangat berpengaruh terhadap iklim dunia bisnis di Indonesia,” kata Ketua Dewan Standar Akuntasi Keuangan Ikatan Akutansi Indonesia (IAI), M Jusuf Wibisana pada seminar tentang “Dampak Konvergensi IFRS terhadap Bisnis, di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, IAI memandang perlu untuk mengambil langkah-langkah sosialisasi dini kepada publik mengenai dampak konvergensi terhadap laporan keuangan dan bisnis menggunakan standar akutansi internasional.

Di sisi lain, kata dia, tujuan konvergensi IFRS ini agar laporan keuangan yang berdasarkan Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) tidak memerlukan rekonsiliasi dengan laporan berdasarkan standar internasional.

“Kalaupun ada, diupayakan hanya relatif sedikit sehingga akhirnya laporan auditor menyebut kesesuaian dengan IFRS,” katanya.

Ia menjelaskan, laporan standar IFRS itu diharapkan meningkatkan kegiatan investasi secara global, memperkecil biaya modal (cost of capital) serta lebih meningkatkan transparansi perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan.

Program konvergensi IFRS ini dilakukan melalui tiga tahapan yakni tahap adopsi mulai 2008 sampai 2011 dengan persiapan akhir penyelesaian infrastruktur dan tahap implementasi pada 2012.

Sementara Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Ahmad Fuad Rahmany mengatakan program standar akutansi internasional ini sudah dicanangkan sejak Desember 2008 untuk jangka panjang.

“Namun sebagian besar perusahaan masih belum siap menggunakan standar itu, sehingga kita harapkan dalam dua tahun ke depan mereka sudah menggunakan IFRS,” katanya.

Menurutnya, badan pasar modal dunia (International Organization of Securities Commissions – IOSCO) telah mendorong Indonesia untuk menerapkan konvergensi IFRS.

“Kami tidak hanya mendukung program itu, namun sangat penting bagi kami. Karena pasar modal sudah mendunia, dimana ada transaksi di Indonesia juga berkaitan dengan investasi negara lain,” ujarnya.

sumber : beritasore.com

Kesimpulan :

Menurut saya, yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia sudah cukup baik untuk memberlakukan Standar Akuntansi Keuangan dengan menggunakan Standar Akuntansi Internasional IFRS). Namun, penerapan IFRS tersebut akan sangat berpengaruh terhadap dunia bisnis.

Bagi beberapa perusahaan belum setuju dan siap untuk menggunakan Standar IFRS. Namun, pemerintah sangat setuju dan mendorong program tersebut, karena pasar modal sudah mendunia  dan Indonesia sudah harus bersaing dengan negara lain dengan melakukan kegiatan investasi secara global, memperkecil biaya modal dan meningkatkan transparasi pada perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan.

Minggu, 19 April 2015

Materi 5 : VERB AS COMPLEMENT

Verb as Complement
Adalah kata kerja pelengkap , pelengkap kata kerja adalah kata atau frase yang melengkapi kata dari subyek,obyek, atau kata kerja .Seperti, misalnya saya akan berusaha (1) untuk bekerja keras (2), kawan saya memutuskan (1) untuk menikah (2) bulan depan, adikku berhenti (1) menangis (2) ketika ibu datang, saya tak tahan (1) untuk jatuh cinta (2) denganmu, dll.

Gerund
Adalah suatu kata yang dibentuk dari verb dengan ditambahkan suffix -ingdan berfungsi sebagai noun. Walaupun berfungsi sebagai noun namun masih bertingkah seperti verb jika berada di dalam frasanya (gerund phrase), seperti: diikuti direct object jika gerund berasal dari transitive verb atau dibatasi maknanya dengan adverb.

Kata ini merupakan verbal, yaitu suatu kata yang dibentuk dari kata kerja, namun berfungsi sebagai part of speech lain. Verbal yang lain yaitu infinitive dan participle. Seperti verbal lainnya, kata ini lebih umum untuk menamai action (aksi) atau state of being (keadaan).
Contoh Gerund yaitu swimming, walking, playing and building.

Berikut adalah verbs yang langsung diikuti oleh gerund (Verb + Gerund) sebagai berikut :

admit (mengakui)
appreciate (menghargai)
avoid (menghindari)
can’t help
consider (mempertimbangkan)
complete (menyelesaikan)
delay (menunda)
deny (menyangkal)
enjoy (menikmati)
finish (menyelesaikan)
mind (keberatan)
miss (merindukan)
postpone (menunda)
practice (berlatih)
quit (berhenti)
recall (mengingat)
regret (menyesali)
report (melaporkan)
resent (menyesali)
resist (bersikeras)
resume (memulai lagi)
risk (mengambil resiko)
suggest (menyarankan)
begin (mulai)
can’t stand (tidak tahan)
continue (melanjutkan)
dislike (tidak suka)
dread (takut)
hate (benci)
like (suka)
love (cinta)
prefer (lebih suka)
start (mulai)
stop (berhenti)
remember (ingat)
forget (lupa)

Note :
  1. Verbs pada baris pertama selalu diikuti oleh gerund (tidak pernah diikuti oleh infinitives). Can’t help di sini berarti “not able to avoid a situation, or stop something from happening “.
  2. Verbs pada baris kedua selain diikuti oleh gerund juga dapat diikuti oleh infinitive dengan makna sama dengan bentuk gerund-nya. (Lihat contohnya pada infinitive).
  3. Verbs pada baris ketiga juga dapat diikuti oleh infinitive, tetapi maknanya berbeda dengan bentuk gerund-nya. Lihat contah  8, 9 & 10 dan bandingkan perbedaan maknanya dengan contoh pada infinitive).

Example :
  1. Tony always avoids answering my questions.
  2. enjoyed being with you last night.
  3. Have you finished reading the book yet?
  4. They prefer playing football to studying.
Note: Verb prefer jika diikuti oleh gerund, pola kalimatnya berbeda dengan jika diikuti oleh invinitive.
  1. I want to stop smoking.
Note : Dalam kalimat ini, subject I berkeinginan untuk tidak merokok-merokok lagi.
  1. My brother always remembers locking his car.
Selama ini, mobilnya belum pernah dalam keadaan tidak terkunci. 
Note: Gunakan gerund setelah verb remember jika aktivitasnya sudah dilakukan in the past.

Setelah Prepositions 
Sebelum diikuti oleh gerunds, prepositions (kata depan) biasanya mengikuti verbs, adjectives, atau nouns.

Perhatikan pola berikut:
Subject
verb
adjective
noun
preposition
gerund

a. Verbs + prepositions + gerunds
Phrase pada table berikut adalah verbs + prepositions yang selalu diikuti oleh gerund (tidak pernah diikuti oleh infinitive.)

approve of (menyetujui)
be better off (lebih baik)
give up (berhenti)
put off (memadamkan)
think about (memikirkan)
think of (memikirkan)
worry about  (mencemaskan)
succeed in (berhasil)
count on (percaya pada)
depend on (tergantung pada)
insist on (bersikeras pada)
keep on (meneruskan)
rely on (tergantung pada)
object to (keberatan)
look forward to (mengharapkan)
confess to (mengakui)

Note:
Walaupun diikuti oleh preposition to, phrase pada baris kedua selalu diikuti oleh gerund. So, jangan dibingungkan dengan infinitive.

b. Adjectives + prepositions + gerunds
Phrase pada table berikut adalah adjectives + prepositions yang selalu diikuti oleh gerund (tidak pernah diikuti oleh infinitive.)

accustomed to (terbiasa dengan)
intent on (bermaksud)
afraid of (takut pada)
interested in (tertarik dengan)
capable of (bisa/mampu)
successful in (sukses pada)
fond of (gemar pada)
tired of (lelah akan)


c. Nouns + prepositions + gerunds
Phrase pada table berikut adalah nouns + prepositions yang selalu diikuti oleh gerund (tidak pernah diikuti oleh infinitive).

choice of (pilihan)
excuse for (alasan kenapa)
intention of  (maksud)
methods for/of (metode untuk)
possibility of (kemungkinan akan)
reason for (alasan dari)

Example :
a. Verbs + prepositions + gerunds
  1. Maria insisted on buying that cellphone instead of this one.
2.      Toni gave up smoking because of his father’s advice.
  1. I am looking forward to seeing he soon.
  2. Have you ever thought of studying abroad?
  3. My sister objected to not being allowed to go out wit her friends.

b. Adjectives + prepositions + gerunds
  1. Are you afraid of sleeping in the dark?
  2. We are tired of studying all day long. Let’s go out to have fun.
  3. Judika is fond of singing while taking a shower.
  4. Sally is accustomed to buying jacket for him boyfriend.

c. Nouns + prepositions + gerunds
  1. The teacher gave us a choice of taking another exam.
  2. He is so sorry. He has no intention of hurting her feeling.
  3. Dodit always has an excuse for being late.

Gerunds as Modifiers
Sering kita temukan kalimat yang menggunakan modifier berupa clause (i.e. prepositions + S + V). Jika subject dari main clause dan modifier tersebut sama, subject dari modifier tersebut dapat dihilangkan, tetapi verbnya berubah menjadi gerund.

Example :
1.      After doing the homework, I will play football.
After I do my homework, I will play football.
2.      Cats usually snore while sleeping.
Cats usually snore while they ( the cats) are sleeping.
3.      I had had a very bad English before reading these articles.
I had had very bad English before I read these articles.
Penggunaan (pronoun/noun) sebelum gerunds
Pada pola-pola di atas, sebelum gerund  juga dapat disisipi pronoun dalam bentuk possessive adjectives (i.e. my, your, his, her, its, their, our) atau oleh noun dalam bentuk possessive (i.e. noun+’s, misalnya:  John’s, Rini’s, Indonesia’s, ect).

Subject
verb
(pronoun/noun)  in possessive form
gerund
Subject
verb
adjective
noun
prepositions
prepositions
Note: Perhatikan perbedaan pronoun yang digunakan pada infinitive.

Example :
  1. We are looking forward to your coming next week.
  2. My father doesn’t approve of my sister’s marrying him.
  3. We resented the teacher’s not announcing the exam sooner.
  4. Doni objected to my calling his girlfriend last night.
  5. We all regret Yoga’s not going to school anymore.

Negative form Gerunds 
Bentuk negative gerunds dibuat dengan dengan menempatkan adverb NOT di depan gerund tersebut.
Example :
  1. Nina regretted not seeing her boyfriend last weekend.
  2. Students are usually worried of not getting good grades.
  3. The criminal insisted on not telling the truth even though the policemen had tortured him.
Sumber :
http://nikenwp.blogspot.com/2015/04/verb-as-complement.html
http://satrio-arie.blogspot.com/2014/03/gerund-verb-preposition-gerund.html
http://www.wordsmile.com/pengertian-macam-verbal-gerund-infinitive-participle