cursors

Text Select - Hello Kitty

Selasa, 21 Oktober 2014

#TugasSoftskill 2 - Bahasa Indonesia 2

1. Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Contoh :
Semua tumbuhan membutuhkan air (Premis Mayor)
Mawar adalah tumbuhan (premis minor)
 Mawar membutuhkan air (Konklusi)

2. Jenis-jenis Silogisme yaitu :

a. Silogisme hipotetik 
--> Adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
* Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
* Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh :
 Jika hujan, jalan akan basah (mayor)
 Sekarang jalanan telah basah (minor)
Hujan telah turun (konklusi)

b. Silogisme Alternatif

--> Adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
Nenek Ani berada di Semarang dan Jakarta.
Nenek Ani berada di Jakarta.
Jadi, Nenek Ani tidak berada di Semarang.

c. Entimen

--> Adalah Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh :
Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam acara joget di trans tv.
Anda telah memenangkan acara joget di trans tv, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.

d. Silogisme Disjungtif

--> Adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang semestinya. Silogisme ini ada dua macam yaitu:
* Silogisme disjungtif dalam arti sempit
artinya mayornya mempunyai alternatif kontradiktif
* Silogisme disjungtif dalam arti luas
artinya premis mayornya mempunyai alternatif bukan kontradiktif.

Contoh :

Teresia sedang berbohong atau jujur (premis 1)
Ternyata dia berbohong (premis 2)
Teresia tidak jujur (konklusi)

3. Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.

Macam-macam generalisasi yaitu :
a. Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
b. Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.

Contoh :

Jika botol minum dibakar akan meleleh.
Jika sedotan dibakar pasti meleleh.
Jika ember pun dibakar akan meleleh.
∴ Jadi semua benda plastik yang dibakar akan meleleh.

4. Analogi adalah 

- dalam ilmu bahasa : persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. 
- merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Contoh :
Seorang anak yang baru lahir masih suci. Baik buruknya anak tersebut kelak antara lain bergantung pada bagaimana cara orang tua mendidiknya, pengaruh orang-orang terdekat dan lingkungannya. Demikian pula kertas putih yang belum bernoda, akan menjadi apa kertas tersebut tergantung pada apa yang akan kita goreskan pada kertas putih tersebut.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Generalisasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Analogi
carapedia.com/bahasa indonesia 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar